Ini Tahapan Tumbuh Kembang Anak yang Normal, Orang Tua Wajib Tahu!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat baru lahir, anak-anak tidak mengerti dan tak bisa melakukan apa pun. Seiring berjalannya waktu, mereka akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Semua anak sebenarnya memiliki standar tumbuh kembang yang sama.
Ilham Makalang selaku Owner GIYATH CDC menjelaskan, ketika bayi berusia 0-4 bulan, mereka sudah mulai bergerak aktif. Kepala mulai menoleh dan pendengarannya sudah bereaksi terhadap bunyi.
Selanjutnya, ketika anak beranjak 4-6 bulan, mereka akan mulai tengkurap, guling-guling, dan menggerakkan benda ke kanan atau ke kiri.
Saat anak beranjak tumbuh ke usia 6-12 bulan, mereka sudah bisa diajarkan duduk dan diajak bicara sambil melakukan eye contact.
"Ajak ngobrol sesuatu yang simpel kayak bilang mama, papa, dadah, atau yang basic aja," kata Ilham dalam Podcast Aksi Nyata di kanal YouTube Partai Perindo, Jumat (20/10/2023).
Kemudian, ketika anak menginjak usia satu sampai dua tahun, mereka sudah bisa membereskan mainan, corat-coret di kertas, mendengarkan cerita, hingga diajak bernyanyi.
Kemampuan anak akan semakin meningkat kala usianya dua sampai tiga tahun. Si kecil bisa mulai diajarkan untuk memakai baju hingga menyantap makanan di piring sendiri.
Ketika berusia 3-5 tahun, anak-anak mulai bisa diajak berhitung menggunakan gambar sederhana dan angka satu digit, serta mengambil makanan sendiri.
Saat anak tidak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan standar tersebut, kemungkinan ada masalah dalam pertumbuhan serta perkembangannya.
Ketika hal itu terjadi, orang tua jangan terpuruk dan malu untuk melakukan konseling ke pusat tumbuh kembang anak. Langkah ini merupakan cara terbaik untuk membantu anak terus bertumbuh sesuai dengan usianya.
Semakin cepat melakukan konseling, maka semakin cepat juga anak-anak tumbuh dan berkembang sesuai usianya.
"Buat teman-teman dari generasi milenial dan gen Z yang nanti punya anak, harus fokus pada tumbuh kembang anak kalian dan jangan pernah merasa ini masalah jadi terpuruk," kata Ilham.
"Justru, bergandengan tangan dengan anak untuk tumbuh kembang mereka jauh lebih baik agar mereka bisa berdiri di kaki sendiri di masa depan," pungkasnya.
Ilham Makalang selaku Owner GIYATH CDC menjelaskan, ketika bayi berusia 0-4 bulan, mereka sudah mulai bergerak aktif. Kepala mulai menoleh dan pendengarannya sudah bereaksi terhadap bunyi.
Selanjutnya, ketika anak beranjak 4-6 bulan, mereka akan mulai tengkurap, guling-guling, dan menggerakkan benda ke kanan atau ke kiri.
Saat anak beranjak tumbuh ke usia 6-12 bulan, mereka sudah bisa diajarkan duduk dan diajak bicara sambil melakukan eye contact.
"Ajak ngobrol sesuatu yang simpel kayak bilang mama, papa, dadah, atau yang basic aja," kata Ilham dalam Podcast Aksi Nyata di kanal YouTube Partai Perindo, Jumat (20/10/2023).
Kemudian, ketika anak menginjak usia satu sampai dua tahun, mereka sudah bisa membereskan mainan, corat-coret di kertas, mendengarkan cerita, hingga diajak bernyanyi.
Kemampuan anak akan semakin meningkat kala usianya dua sampai tiga tahun. Si kecil bisa mulai diajarkan untuk memakai baju hingga menyantap makanan di piring sendiri.
Ketika berusia 3-5 tahun, anak-anak mulai bisa diajak berhitung menggunakan gambar sederhana dan angka satu digit, serta mengambil makanan sendiri.
Saat anak tidak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan standar tersebut, kemungkinan ada masalah dalam pertumbuhan serta perkembangannya.
Ketika hal itu terjadi, orang tua jangan terpuruk dan malu untuk melakukan konseling ke pusat tumbuh kembang anak. Langkah ini merupakan cara terbaik untuk membantu anak terus bertumbuh sesuai dengan usianya.
Semakin cepat melakukan konseling, maka semakin cepat juga anak-anak tumbuh dan berkembang sesuai usianya.
"Buat teman-teman dari generasi milenial dan gen Z yang nanti punya anak, harus fokus pada tumbuh kembang anak kalian dan jangan pernah merasa ini masalah jadi terpuruk," kata Ilham.
"Justru, bergandengan tangan dengan anak untuk tumbuh kembang mereka jauh lebih baik agar mereka bisa berdiri di kaki sendiri di masa depan," pungkasnya.
(tsa)